Sunday, February 21, 2010

Jodoh (Perspektif Psikologis)

Penulis : Pdt. Paul Gunadi, Ph.D

Perjodohan memang masalah yang pelik. Berapa banyak di antara kita yang begitu yakin akan jodoh kita sebelum menikah namun mengalami kebingungan setelah menikah? Sebelum menikah dengan pasti kita mengatakan bahwa dia adalah jodoh kita tetapi setelah menikah, dengan keyakinan yang sama kita berkata bahwa dia bukan jodoh kita.

Salah satu kesalahpahaman yang acap muncul adalah keyakinan prematur bahwa seseorang yang baru kita jumpai adalah jodoh kita. Saya mengatakan prematur sebab kita mengklaim bahwa dia adalah jodoh kita jauh sebelum kita memastikan adanya kecocokan. Bahkan ada di antara kita yang langsung mengklaim "Dia adalah jodoh saya!" pada pertemuan pertama. Terlalu tergesa-gesa dan tidak bijaksana!

Klaim bahwa seseorang adalah jodoh hanya boleh kita ajukan setelah kita berhasil membangun kecocokan, bukan sebelumnya. Jodoh adalah akhir bukan awal dari proses menyesuaikan diri untuk mencapai kecocokan. Dalam praktik konseling kerapkali saya mendengarkan keluh kesah orang yang menyesali nasibnya karena telah memilih pasangan yang keliru. Masalahnya adalah kadangkala saya harus mengiyakan bahwa memang mereka telah keliru memilih pasangan hidup. Begitu banyak perbedaan yang diabaikan dan begitu banyak peringatan yang dikesampingkan demi memenuhi hasrat untuk menikahi si jantung hati. Malangnya, setelah pernikahan si jantung hati ternyata lebih banyak menimbulkan sakit hati.

Kecocokan antara dua orang yang berbeda sudah tentu merupakan hasil kerja keras yang tak kenal lelah, namun sebelumnya diperlukan kriteria yang jelas dan tepat. Kriteria adalah saringan pertama menuju pelaminan; saringan kedua adalah kecocokan. Jika pasangan tidak memenuhi kriteria, jangan berharap kita akan mampu menjalin kecocokan. Kadang saya melihat kebalikannya: Sudah tahu tidak memenuhi kriteria namun terus berusaha mencocok-cocokkan. Hasil akhirnya adalah kefrustrasian dan keputusasaan.

Suami seperti apakah yang layak kita pertimbangkan dan istri seperti apakah yang seharusnya kita perhitungkan? Kepada Saudara yang belum menikah saya ingin membagikan kriteria pemilihan pasangan hidup yang saya timba dari Efesus 5:22-33. (Sudah tentu termaktub dalam kriteria ini bahwa Saudara hanya akan memilih pasangan yang seiman dalam Kristus.) Kepada Saudara yang pria, inilah kriteria dasar yang layak Saudara pertimbangkan tatkala memilih istri: Carilah wanita yang takut akan Tuhan dan takut akan Saudara. Kepada Saudara yang perempuan inilah kriteria yang layak Saudara pertimbangkan dalam memilih suami: Carilah pria yang mengasihi Tuhan dan mengasihi Saudara.

Ketundukan kepada suami haruslah berawal dari dan berdasar pada ketundukan kepada Tuhan. Tidak selalu kita dapat tunduk dengan mudah kepada suami (atau kepada siapapun) namun jika kita tunduk kepada Tuhan yang meminta kita untuk tunduk kepada suami, maka ketundukan kepada suami akan lebih dimungkinkan. Ketundukan merupakan sikap yang keluar dari karakter pribadi; jika kita berkarakter keras, kepada siapa pun kita akan sulit untuk tunduk, termasuk kepada Tuhan. Jadi, kita mesti membangun karakter yang bersedia tunduk dan Tuhan adalah pihak pertama yang kepada-Nya kita tunduk, setelah itu barulah kita tunduk kepada manusia, dalam hal ini kepada suami.

Ketundukan, tidak bisa tidak, berkaitan erat dengan takut. Takut sudah tentu tidak sama dengan ketakutan sebab ketakutan merupakan reaksi terhadap perasaan diteror. Tuhan tidak meneror kita, jadi, tidak seharusnyalah kita ketakutan kepada Tuhan. Kita perlu merasa takut kepada Tuhan dan dari rasa takut ini muncullah ketundukan dan hormat kepada-Nya. Demikian pulalah terhadap suami. Istri mesti memiliki rasa takut kepadanya karena tanpa rasa takut, ia akan sulit menghormati dan tunduk kepada suami. (Saya membayangkan betapa sulitnya bagi istri yang "berani" kepada suami untuk takluk kepadanya.) Jadi, kepada wanita saya ingin membagikan nasihat, carilah suami yang dapat Saudara hormati dan kepadanya Saudara takut. Ini akan memudahkan Saudara tunduk kepadanya "dalam segala sesuatu."

Tunduk juga berkaitan dengan hormat. Biasanya kita hanya akan menghormati orang yang kita kagumi dan salah satu hal yang menggugah kekaguman kita adalah karakter yang berintegritas. Kepada pria saya ingin mengingatkan, bangunlah karakter yang baik dan berintegritas karena inilah yang akan mengundang respek sejati. Janganlah Saudara mencari wanita yang tunduk kepada Saudara karena ia tidak mandiri dan justru memiliki ketergantungan yang tinggi pada orang lain. Memang, ia takut kepada Saudara namun bukan karena kagum, melainkan karena terancam bahwa ia tidak dapat hidup sendirian dan membutuhkan pelindung. Ini bukanlah dasar yang baik. Sebaliknya, janganlah Saudara menjadi teror bagi istri dan membuatnya ketakutan. Suami yang berbahagia adalah suami yang mendapatkan istri yang takut bukan ketakutan kepadanya sebab dari rasa takut inilah akan muncul respek dan ketundukan.

Sekarang kepada istri saya mengimbau, carilah suami yang mengasihi Tuhan dan mengasihi diri Saudara sepenuhnya. Pria yang mengasihi Tuhan akan mengutamakan Tuhan dalam hidupnya dan akan berupaya keras hidup menyenangkan hati Tuhan. Ia tidak ingin berdosa sebab ia tidak ingin mendukakan hati Tuhan yang mengasihi dan dikasihinya. Ini adalah karakteristik yang harus dicari oleh wanita. Karakteristik kedua yang harus Saudara temukan ialah carilah suami yang mengasihi Saudara sepenuh hati. Artinya, ia hanya mencintai Saudara dan ia begitu mengasihi Saudara sehingga ia senantiasa ingin memberi yang terbaik kepada Saudara.

Jadi, kepada suami, saya mengimbau, carilah istri yang Saudara sangat cintai, bukan sekadar mencintai. Bagi Saudara ia adalah satu- satunya wanita yang Saudara inginkan dan tidak ada lagi selain dirinya yang Saudara rindukan. Kepadanyalah Saudara ingin memberi bagian terbaik dari hidup Saudara dan bersamanyalah Saudara ingin membagi hidup ini. Salah satu cara menguji cinta adalah dengan melewati rentang waktu yang relatif panjang, paling tidak setahun. Dalam kurun itu cinta tidak boleh berkurang, sebaliknya cinta makin harus bertumbuh dan mendalam. Dengan cinta yang kuat dan dalam itu barulah Saudara melangkah ke pelaminan.

Kita tidak dapat memprediksi akhir pernikahan, tetapi kita bisa memastikan awal pernikahan baik atau buruk. Pernikahan yang baik dimulai dengan takut akan Tuhan dan takut akan suami serta oleh kasih akan Tuhan dan kasih akan istri. Inilah saringan pertama perjodohan; setelah lulus kriteria mendasar ini barulah kita melangkah bersama membangun kecocokan. Jika kita berhasil melewati saringan kedua, silakan masuk ke dalam pernikahan yang Tuhan berkati dengan damai sejahtera.

Phileo (kasih antara saudara)

Storge (kasih orangtua)

Eros (kasih antara laki-laki dan wanita)

dan Agaphe (kasih Allah)

Seorang Bayi Mungil ...

Sepasang suami istri hidup bahagia. Sejak 10 tahun yang lalu, sang istri terlibat aktif dalam kegiatan untuk menentang ABORSI, karena menurut pandangannya, aborsi berarti membunuh seorang bayi.

Setelah bertahun-tahun berumah-tangga, akhirnya sang istri hamil, sehingga pasangan tersebut sangat bahagia. Mereka menyebarkan kabar baik ini kepada famili,teman2 dan sahabat2, dan lingkungan sekitarnya.Semua orang ikut bersukacita dengan mereka.

Tetapi setelah beberapa bulan, sesuatu yang buruk terjadi. Dokter menemukan bayi kembar dalam perutnya,seorang bayi laki2 dan perempuan. Tetapi bayi perempuan mengalami kelainan, dan ia mungkin tidak bisa hidup sampai masa kelahiran tiba. Dan kondisinya juga dapat mempengaruhi kondisi bayi laki2. Jadi dokter menyarankan untuk dilakukan aborsi, demi untuk sang ibu dan bayi laki2 nya.

Fakta ini membuat keadaan menjadi terbalik. Baik sang suami maupun sang istri mengalami depressi. Pasangan ini bersikeras untuk tidak menggugurkan bayi perempuannya (membunuh bayi tsb), tetapi juga kuatir terhadap kesehatan bayi laki2nya. "Saya bisa merasakan keberadaannya, dia sedang tidur nyenyak", kata sang ibu di sela tangisannya.

Lingkungan sekitarnya memberikan dukungan moral kepada pasangan tersebut, dengan mengatakan bahwa ini adalah kehendak Tuhan. Ketika sang istri semakin mendekatkan diri dengan Tuhan, tiba-tiba dia tersadar bahwa Tuhan pasti memiliki rencanaNya dibalik semua ini. Hal ini membuatnya lebih tabah.

Pasangan ini berusaha keras untuk menerima fakta ini. Mereka mencari informasi di internet, pergi ke perpustakaan, bertemu dengan banyak dokter, untuk mempelajari lebih banyak tentang masalah bayi mereka. Satu hal yang mereka temukan adalah bahwa mereka tidak sendirian. Banyak pasangan lainnya yang juga mengalami situasi yang sama, dimana bayi mereka tidak dapat hidup lama. Mereka juga menemukan bahwa beberapa bayi akan mampu bertahan hidup, bila mereka mampu memperoleh donor organ dari bayi lainnya. Sebuah peluang yang sangat langka. Siapa yang mau mendonorkan organ bayinya ke orang lain ?

Jauh sebelum bayi mereka lahir, pasangan ini menamakan bayinya, Jeffrey dan Anne. Mereka terus bersujud kepada Tuhan. Pada mulanya, mereka memohon

Keajaiban supaya bayinya sembuh. Kemudian mereka tahu, bahwa mereka seharusnya memohon agar diberikan kekuatan untuk menghadapi apapun yang terjadi, karena mereka yakin Tuhan punya rencanaNya sendiri.

Keajaiban terjadi, dokter mengatakan bahwa Anne cukup sehat untuk dilahirkan, tetapi ia tidak akan bertahan hidup lebih dari 2 jam. Sang istri kemudian berdiskusi dengan suaminya, bahwa jika sesuatu yang buruk terjadi pada Anne, mereka akan mendonorkan organnya. Ada dua bayi yang sedang berjuang hidup dan sekarat, yang sedang menunggu donor organ bayi.

Sekali lagi, pasangan ini berlinangan air mata. Mereka menangis dalam posisi sebagai orang tua, dimana mereka bahkan tidak mampu menyelamatkan Anne. Pasangan ini bertekad untuk tabah menghadapi kenyataan yg akan terjadi.

Hari kelahiran tiba. Sang istri berhasil melahirkan kedua bayinya dengan selamat. Pada momen yang sangat berharga tersebut, sang suami menggendong Anne dengan sangat hati-hati, Anne menatap ayahnya, dan tersenyum dengan manis. Senyuman Anne yang imut tak akan pernah terlupakan dalam hidupnya.

Tidak ada kata2 di dunia ini yang mampu menggambarkan perasaan pasangan tersebut pada saat itu. Mereka sangat bangga bahwa mereka sudah melakukan pilihan yang tepat (dengan tidak mengaborsi Anne), mereka sangat bahagia melihat Anne yang begitu mungil tersenyum pada mereka, mereka sangat sedih karena kebahagiaan ini akan berakhir dalam beberapa jam saja. Sungguh tidak ada kata2 yang dapat mewakili perasaan pasangan tersebut. Mungkin hanya dengan air mata yang terus jatuh mengalir, air mata yang berasal dari jiwa mereka yang terluka..

Baik sang kakek, nenek, maupun kerabat famili memiliki kesempatan untuk melihat Anne. Keajaiban terjadi lagi, Anne tetap bertahan hidup setelah lewat 2 jam. Memberikan kesempatan yang lebih banyak bagi keluarga tersebut untuk saling berbagi kebahagiaan. Tetapi Anne tidak mampu bertahan setelah enam jam.....

Para dokter bekerja cepat untuk melakukan prosedur pendonoran organ. Setelah beberapa minggu, dokter menghubungi pasangan tsb bahwa donor tsb berhasil. Dua bayi berhasil diselamatkan dari kematian.

Pasangan tersebut sekarang sadar akan kehendak Tuhan. Walaupun Anne hanya hidup selama 6 jam, tetapi dia berhasil menyelamatkan dua nyawa. Bagi pasangan tersebut, Anne adalah pahlawan mereka, dan sang Anne yang mungil akan hidup dalam hati mereka selamanya...

Ada 3 point penting yang dapat kita renungkan dari kisah ini :


  • SESUNGGUHNYA, tidaklah penting berapa lama kita hidup, satu hari ataupun bahkan seratus tahun. Hal yang benar2 penting adalah apa yang kita telah kita lakukan selama hidup kita, yang bermanfaat bagi orang lain.
  • SESUNGGUHNYA, tidaklah penting berapa lama perusahaan kita telah berdiri, satu tahun ataupun bahkan dua ratus tahun. Hal yang benar2 penting adalah apa yang dilakukan perusahaan kita selama ini, yang bermanfaat bagi orang lain.
  • Ibu Anne mengatakan "Hal terpenting bagi orang tua bukanlah mengenai
    bagaimana karier anaknya di masa mendatang, dimana mereka tinggal, maupun berapa banyak uang yang mampu mereka hasilkan. Tetapi hal terpenting bagi kita sebagai orang tua adalah untuk memastikan bahwa anak2 kita melakukan hal2 terpuji selama hidupnya, sehingga ketika kematian menjemput mereka, mereka akan menuju surga".

yA Tuhan.. sy rasa sungguh diberkati membaca setiap artikel ini.. Setakat ini... apa yg tlh sy lakukan untuk manfaat org lain???

KASIH

Kasih

Seekor anak anjing yang kecil mungil sedang berjalan-jalan di ladang pemiliknya. Ketika dia mendekati kandang kuda, dia mendengar binatang besar itu memanggilnya. Kata kuda itu : "Kamu pasti masih baru di sini, cepat atau lambat kamu akan mengetahui kalau pemilik ladang ini mencintai saya lebih dari binatang lainnya, sebab saya bisa mengangkut banyak barang untuknya, saya kira binatang sekecil kamu tidak akan bernilai sama sekali baginya." ujarnya dengan sinis.

Anjing kecil itu menundukkan kepalanya dan pergi, lalu dia mendengar seekor sapi di kandang sebelah berkata : "Saya adalah binatang yang paling terhormat di sini sebab nyonya di sini membuat keju dan mentega dari susu saya. Kamu tentu tidak berguna bagi keluarga di sini." dengan nada mencemooh.

Teriak seekor domba : "Hai sapi, kedudukanmu tidak lebih tinggi dari saya, saya memberi mantel bulu kepada pemilik ladang ini. Saya memberi kehangatan kepada seluruh keluarga. Tapi omonganmu soal anjing kecil itu, sepertinya kamu memang benar. Dia sama sekali tidak ada manfaatnya di sini."

Satu demi satu binatang di situ ikut serta dalam percakapan itu, sambil menceritakan betapa tingginya kedudukan mereka di ladang itu. Ayam pun berkata bagaimana dia telah memberikan telur, kucing bangga bagaimana dia telah mengenyahkan tikus-tikus pengerat dari ladang itu. Semua binatang sepakat kalau si anjing kecil itu adalah makhluk tak berguna dan tidak sanggup memberikan kontribusi apapun kepada keluarga itu.

Terpukul oleh kecaman binatang-binatang lain, anjing kecil itu pergi ke tempat sepi dan mulai menangis menyesali nasibnya, sedih rasanya sudah yatim piatu, dianggap tak berguna, disingkirkan dari pergaulan lagi.

Ada seekor anjing tua di situ mendengar tangisan tersebut, lalu menyimak keluh kesah si anjing kecil itu. "Saya tidak dapat memberikan pelayanan kepada keluarga di sini, sayalah hewan yang paling tidak berguna di sini."

Kata anjing tua itu : "Memang benar bahwa kamu terlalu kecil untuk menarik pedati, kamu tidak bisa memberikan telur, susu ataupun bulu, tetapi bodoh sekali jika kamu menangisi sesuatu yang tidak bisa kamu lakukan. Kamu harus menggunakan kemampuan yang diberikan oleh Sang Pencipta untuk membawa kegembiraan."

Malam itu ketika pemilik ladang baru pulang dan tampak amat lelah karena perjalanan jauh di panas terik matahari, anjing kecil itu lari menghampirinya, menjilat kakinya dan melompat ke pelukannya. Sambil menjatuhkan diri ke tanah, pemilik ladang dan anjing kecil itu berguling-guling di rumput disertai tawa ria. Akhirnya pemilik ladang itu memeluk dia erat- erat dan mengelus-elus kepalanya, serta berkata, "Meskipun saya pulang dalam keadaan letih, tapi rasanya semua jadi sirna, bila kau menyambutku semesra ini, kamu sungguh yang paling berharga di antara semua binatang di ladang ini, kecil kecil kamu telah mengerti artinya kasih.........

Catatan: Jangan sedih karena kamu tidak dapat melakukan sesuatu seperti orang lain karena memang tidak memiliki kemampuan untuk itu, tetapi apa yang kamu dapat lakukan, lakukanlah itu dengan sebaik-baiknya. Dan jangan sombong jika kamu merasa banyak melakukan beberapa hal pada orang lain, karena orang yang tinggi hati akan direndahkan dan orang yang rendah hati akan ditinggikan

Tuesday, February 16, 2010

Sifat2 diri sy yg org tidak tahu.
Saya seorang yg sgt degil..Sehingga tiada org yg mampu tahan dgn kedegilan sy.
Saya seorang yg manja..sehingga tiada siapa mampu memanjakan sy lebih.
Saya seorang yg kurang penyabar...sehingga tiada org yg mampu bersabar dgn saya..
Saya kadang2 seperti budak kecik...sehingga tiada sorang pun mauk layan perangai childish ku..
Saya seorang yg cemburu...sehingga tiada siapa mampu tahan dgn sy.
Saya seorang yg ingin tahu...sehingga tiada siapa yg dpt memberitahu sy.
Saya seorang yg sensitif...sehingga kadang2 org terlalu menjaga pertuturan sewaktu sy memerlukan gurauan yg melampau2 dan juga sehingga kadang2 org langsung tidak menjaga hati, perasaan dan jiwa.
Kadang2 saya buat2 tidak tahu walaupun sy tau. tapi kadang2 juga sy buat begitu kerana ada sebab tersendiri.
Kadang2 saya tak suka cara itu..dan tunggu2 cara yg lebih elok, baik atau betul..faham?tak faham...sori tak dapat detail..



Sy serius...bukan main2..
/Ingat-ingatlah l ima aturan sederhana untuk menjadi bahagia:/*

1. Bebaskan hatimu dari rasa benci.
2. Bebaskan pikiranmu dari segala kekuatiran.
3. Hiduplah dengan sederhana.
4. Berikan lebih banyak (give more)
5. Jangan terlalu banyak mengharap (expect less)

Cangkir Keramik yg cantik

Sepasang kakek dan nenek pergi belanja di sebuah toko suvenir untuk mencari hadiah buat cucu mereka. Kemudian mata mereka tertuju kepada sebuah cangkir yang cantik.

"Lihat cangkir itu," kata si nenek kepada suaminya.
"Kau benar, inilah cangkir tercantik yang pernah aku lihat," ujar si kakek.


Saat mereka mendekati cangkir itu, tiba-tiba cangkir yang dimaksud
berbicara;
"Terima kasih untuk pujiannya, tapi kalian perlu tahu bahwa aku dulunya tidak cantik. Sebelum menjadi cangkir yang dikagumi, aku hanyalah seonggok tanah liat yang tidak berguna.

Namun suatu hari ada seorang pengrajin dengan tangan kotor melempar aku ke sebuah roda berputar.

Kemudian ia mulai memutar-mutar aku hingga aku merasa pusing. Stop ! Stop !
Aku berteriak, Tetapi orang itu berkata "belum !" lalu ia mulai mencengkeram dan meninjuku berulang-ulang. Stop! Stop! teriakku lagi.

Tapi orang ini masih saja meninjuku, tanpa menghiraukan teriakanku.
Bahkan lebih buruk lagi ia memasukkan aku ke dalam perapian.

Panas ! Panas ! Teriakku dengan keras. Stop ! Cukup ! Teriakku lagi.
Tapi orang ini berkata "belum !"

Akhirnya ia mengangkat aku dari perapian itu dan membiarkan aku sampai dingin. Aku pikir, selesailah penderitaanku.

Oh ternyata belum.
Setelah dingin aku diberikan kepada seorang wanita muda dan dan ia mulai mewarnai aku. Asapnya begitu memualkan. Stop ! Stop! Aku berteriak.

Wanita itu berkata "belum !" Lalu ia memberikan aku kepada seorang pria
dan ia memasukkan aku lagi ke perapian yang lebih panas dari sebelumnya!

Tolong! Hentikan penyiksaan ini ! Sambil menangis aku berteriak
sekuat-kuatnya. Tapi orang ini tidak peduli dengan teriakanku.Ia terus
membakarku. Setelah puas "menyiksaku" kini aku dibiarkan dingin.

Setelah benar-benar dingin, seorang wanita cantik mengangkatku dan
menempatkan aku dekat kaca. Aku melihat diriku.

Aku terkejut sekali.
Aku hampir tidak percaya, karena di hadapanku berdiri sebuah cangkir yang begitu cantik. Semua kesakitan dan penderitaanku yang lalu menjadi sirna tatkala kulihat diriku."


Think about this:

Seperti inilah Tuhan membentuk kita.
Pada saat Tuhan membentuk kita,
tidaklah menyenangkan, sakit, penuh penderitaan, dan banyak air mata.
Tetapi inilah cara Tuhan menjadi kan kita sebagai alatNya untuk mengubah kita supaya menjadi indah dan memancarkan kemuliaan-Nya karena Allah tidak pernah merencanakan hal jahat dalam kehidupan manusia segala sesuatu indah pada waktuNya Allah.

"Anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila Anda jatuh ke dalam berbagai cobaan, sebab Anda tahu bahwa ujian terhadap kita menghasilkan ketekunan.
Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang supaya Anda menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun."

Apabila Anda sedang menghadapi ujian hidup, jangan kecil hati, karena Dia sedang membentuk Anda.
Bentukan-bentukan ini memang menyakitkan tetapi setelah semua proses itu selesai, Anda akan melihat betapa cantiknya Tuhan membentuk Anda dan mulia karena memancarkan kemuliaanNya.

Saat bertemu

Saat
bertemu dengan orang yang benar-benar engkau kasihi, haruslah berusaha
memperoleh kesempatan untuk bersamanya seumur hidupmu. Karena ketika dia telah
pergi, segalanya telah terlambat.


Saat bertemu teman yang dapat
dipercaya, rukunlah bersamanya. Karena seumur hidup manusia, teman sejati tak
mudah ditemukan.

Saat
bertemu penolongmu, Ingat untuk bersyukur padanya. Karena ialah yang mengubah
hidupmu.

Saat bertemu
orang yang pernah kau cintai, Ingatlah dengan tersenyum untuk berterima-kasih. Karena ia lah orang yang
membuatmu lebih mengerti tentang kasih.

Saat
bertemu orang yang pernah kau benci, Sapalah dengan tersenyum. Karena ia
membuatmu semakin teguh/kuat.

Saat
bertemu orang yang pernah mengkhianatimu, Baik-baiklah berbincanglah dengannya.
Karena jika bukan karena dia, hari ini engkau tak memahami dunia ini.

Saat
bertemu orang yang pernah diam-diam kau cintai, Berkatilah dia. Karena saat kau
mencintainya, bukankah berharap ia bahagia?

Saat
bertemu orang yang tergesa-gesa meninggalkanmu, Berterima-kasihlah bahwa ia
pernah ada dalam hidupmu. Karena ia adalah bagian dari nostalgiamu.

Saat bertemu orang yang
pernah salah-paham padamu, Gunakan saat tersebut untuk menjelaskannya. Karena engkau mungkin hanya
punya satu kesempatan itu saja untuk menjelaskan.

Saat
bertemu orang yang saat ini menemanimu seumur hidup, Berterima-kasihlah
sepenuhnya bahwa ia mencintaimu. Karena saat ini kalian mendapatkan kebahagiaan
dan cinta sejati.